Pages

Selasa, 25 Juni 2013

Vampire Knight



Baru saja selesai membaca komik Vampire Knight kesayangan (dengan agak terbata-bata, berkeringat, dan otak mendidih -_- soalnya pake bahasa inggris) sampe tamat. Yang dari sekian lamanya saya cari-cari akhirnya ketemu juga. Sebelumnya udah nonton dua season animenya sih, tapi karena anime season ketiga belom keluar-keluar juga, dengan rasa penasaran yang udah di ubun-ubun, dimulailah petualangan saya mencari komiknya. Penasaran sih sama kelanjutan kisah Yuuki-Kaname-Zero. Tapi mendadak jadi ada getar-getar aneh gitu (antara nyesek dan takjub) saat baca bagian endingnya yang jauh sekali dari perkiraan saya. Jadinya fifty-fifty antara mengecewakan dan melegakan. Saya ceritain aja deh ya -_-


Jadi,
setelah setahun hidup seperti dikurung oleh Kaname, Yuuki yang baru tahu kalau dia itu seorang vampire pureblood alias darah murni (tinggian mana derajatnya sama darah biru ya-_- yg pasti lebih keren darah muda kayak saya,, wwkwkkwwk), dia akhirnya ‘dilepas’ sama kakaknya itu. Sebenarnya Kaname melakukan itu juga dengan sebuah alasan kuat, alasan untuk melindungi Yuuki. Jadi, setiap kejadian selama sebelas tahun terakhir itu sudah direncanakan dengan sangat halus oleh Kaname. Namun tetap saja ada yang diluar dugaannya, yaitu perasaan Zero (yang dijadikan bidak pelindung Yuuki selama ini) yang jatuh cinta pada Yuuki. Kaname sebenarnya nggak terima sih, karena ia juga mencintai Yuuki, bahkan sebelum tuh cewek ketemu sama Zero. Tapi emang dasar Kaname keren, dia rela-rela aja tuh demi melindungi gadis tercintanya itu ^.^




Kaname ini diam-diam merencanakan untuk mengubah Yuuki kembali menjadi manusia (keren nih, biasanya kan manusia yang drubah jadi vampire -_- dibagian ini saya semakin menaruh rasa hormat yg semakin dalam pada karakter Kaname ini :*), maka ia memutuskan untuk membinasakan semua vampire pureblood, dan menjadikan dirinya senjata anti vampire yang paling ampuh.


Sementara Yuuki yang kembali menghidupkan Cross Academy (sekolah asrama dengan kelas manusia dan kelas vampire). Namun setelah sempat shock mendengar Kaname menjadi buronan asosiasi pemburu vampire karena membunuh pureblood, Yuuki memutuskan untuk ikut memburunya ditemani oleh Zero. Hingga suatu saat, ketika sedang melindungi seorang pureblood yang menjadi incaran Kaname selanjutnya, Zero mengajak Yuuki untuk berdansa dalam suasana yang sangat romantis. Dan disaat itu lah Yuuki mengakui bahwa ia mencintai Zero (whoaaaa... I like it bangettt! adegan yang saya tunggu bertahun2 akhirnyaaaaaa trjadi juga :D ), lalu mereka.......... having a kiss!!!!! ( Zero yang dingin kalo lagi jatuh cinta keren juga ya :*).



Tapi, ternyata eh ternyata, saat Kaname muncul disana (setelah dia dengan sangat cemburu melihat Yuuki dan Zero dansa), ia tidak membunuh pureblood incarannya, tetapi malah meminta tolong untuk membantunya mengembalikan Yuuki menjadi manusia.







Dan Kaname lalu memutuskan untuk mengakhiri pelariannya. Mungkin karena cemburu berat pada Zero, dia lalu berusaha mengambil Yuuki kembali kepelukannya (si Yuuki nya aja nih mau-mau aja. Sama Zero bilang cinta, giliran ketemu Kaname, ia malah menampakan waajah memuja -_-). Ia lalu menceritakan semuanya sama Yuuki, tentang ia melakukan semua ini hanya untuk melindungi Yuuki dari ganasnya dunia vampire yang selalu haus akan darah, dan niatnya untuk menjadi senjata anti vampire. Dan setelah itu, mereka melalui malam yang sangat romantis dikamar! (ngapain coba? -_- pikir sendiri yah :P).




Saat klimaks pun akhirnya terjadi. Syarat agar Kaname bisa menjadi senjata anti vampire adalah dengan melemparkan hatinya kedalam sesuatu seperti perapian/tungku pembakaran gitu deh, yang akan membuat jiwanya mati sampai perapian itu padam. Dan Kaname pun melakukannya (karena disaat yang sama, para rombongan vampire yang tidak suka melihat Kaname membunuhi para pureblood sedang menyerang, yang juga membahayakan Yuuki) agar dirinya bisa menjadi senjata untuk membinasakan vampire-vampire itu.



Yuuki yang jelas nggak rela Kaname melakukan itu hanya demi dirinya berusaha mencegahnya. Bahkan Zero pun sepertinya ikut terharu melihat perjuangan Kaname demi Yuuki. Namun terlambat, mereka nggak sempat menyelamatkan Kaname. Kaname yang sekarat, lalu memeluk Yuuki dan Zero, dan meminta mereka untuk hidup bersama (so sweeeet!! Disini saya pengen banget nangis sumpah. Saya nggak pengen kehilangan Kaname, tapi saya juga ingin hidup sama Zero -_- saya akhirnya mengerti juga gmna perasaanmu Yuuki -_-).







Setelah itu, Yuuki nekat ingin melawan rombongan vampire yang mengincarnya itu. Saat itulah senjata dari Kaname bersama dengan kekuatan Zero yaitu Bloody Rose bekerja membinasakan vampire-vampire labil itu :/ ( yeeeeeeeeee... ). Pada akhirnya baik Kaname maupun Zero melaksanakan tugasnya melindungi Yuuki dengan sukses, pastinya karena mereka melakukannya dengan hati dan perasaan yang kuat untuk Yuuki seorang (senangnya jadi Yuuki -_-).



Tubuh Kaname dibekukan dalam sebuah kaca es ( dalam posisi yang sangat keren ). Yuuki yang so pasti masih shock banget karena ditinggal Kaname (orang yang menghabiskan seumur hidupnya untuk menjaga Yuuki dan mengorbankan segalanya demi dia) memutuskan melanjutkan hidup bersama Zero dengan bahagia hingga seribu tahun. 


Dan saat Zero akhirnya lebih dulu meninggal (nggak terima sama fakta yang satu ini. Harusnya kan Zero bahagia selamanya!! :’( ) Yuuki bersama dengan dua anak-anaknya (diperkirakan yang satu anaknya Kaname, ingat kan Kaname dan Yuuki pernah menghabiskan semalam yang romantis bersama??, dan yang satunya anak Zero, soalnya mirip banget, kece badai kayak Zero) kembali menemui Kaname di kaca es nya. Hari itu pas hari dimana perapian tempat Kaname memberikan hatinya itu padam. Dan dengan bagitu, Kaname bisa hidup kembali. Jadi Yuuki, dengan sejuta ketulusan karena rasa sayangnya sama Kaname, ia memutuskan untuk membangitkan dan merubah Kaname menjadi manusia dengan mengorbankan dirinya.  




Lalu Kaname kembali hidup sebagai manusia, sementara Yuuki meninggal dan menyusul Zero di alam sana, so mereka sekarang bisa bersama dalam keabadian. Pesan Yuuki yang disampaikan anaknya pada Kaname menyentuh sekali; ‘Aku ingin memberikanmu dunia yang sangat aku cintai ketika aku masih menjadi manusia’. Dalemmmmm :’( :’(
 




Nah. Mari kita bahas unek-unek saya selama membaca komik ini -_-

1.      Saya tau perasaan Yuuki yang sangat mencintai Zero, namun disaat yang sama juga amat mencintai Kaname. Kedunya sudah banyak berkorban dan menderita buat dia. Tapi kenapa di endingnya seolah Yuuki itu lebih mencintai Kaname ya?. Memang sih, dia juga hidup bahagia sama Zero, tapi moment kebahagiaan mereka itu terbatas sekali gambarannya dalam komik, tiba-tiba Zero udah mati aja, terus Yuuki kembali lagi merenungi tentang Kaname. Nggak adil aja gitu, saya menunggu lama lho untuk keromantisan Yuuki dan Zero sebagai sepasang kekasih atau suami istri -_-. Dan sempat sebel juga bahwa Yuuki nggak hanya punya anak dari Zero, tapi juga Kaname!. Ini Yuuki yang maruk atau gimna sih, pengen benget dapetin dua-duanya ya? :/











2.  Zero akhirnya memang membuang semua kesan cool dan egonya untuk mengakui perasaannya pada Yuuki yang semakin kuat. Padahal kurang menderita apa dia, orangtuanya, saudara kembarnya, dan fakta bahwa dia yang manusia dirubah dengan bengis menjadi vampire, makhluk ia benci selama hidupnya, itu semua adalah rencana Kaname untuk melindungi Yuuki, adiknya, yang tragisnya justru menjadi satu-satunya gadis yang Zero cintai. Di satu sisi, dia marah banget sama Kaname yang merenggut semuanya darinya, tapi di sisi lain ia juga harus menerima kenyataan bahwa itu semua untuk melindungi Yuuki juga. Dilema kan??. Belum lagi dia harus rela melihat Yuuki dipeluk-peluk oleh Kaname di depan mukanya. Dan dengan lapang dada mengasuh anak dari Kaname yang dilahirkan Yuuki. Dan pada aakhirnya ujung-ujungnya dia mati juga, harusnya kan vampire itu abadi, ya nggak? Coba deh tanya Mas Edward Cullen!.
 


























3.  Kaname itu bukan tokoh yang saya benci. Saya malah kagum sama eksistensinya selama ini. Dia yang misterius, namun punya segudang rencana luar biasa yang seolah bisa mengendalikan dunia. Dia yang punya banyak pendukung tapi sebetulnya sangat kesepian. Sebenarnya Kaname ini bukan asli kakak kandung Yuuki, tapi tetep masih ada ikatan saudara karena Kaname adalah leluhur Yuuki yang bangkit kembali dalam tubuh kakak Yuuki (sebenarnya kakak Yuuki yang asli sudah meninggal sejak bayi karena tubuhnya dipakai untuk membangkitkan leluhur Kuran Kaname). Jadi setelah Yuuki akhirnya kembali ke sisinya, Kaname pastinya seneng banget dan berusaha untuk menjaga Yuuki sampai mati. Tapi saat ia menyadari Yuuki juga jatuh cinta pada Zero, hatinya tercabik juga. Tapi walau hatinya sakit dan membenci Zero, ia tetap menolong Zero, demi Yuuki. Saat akhirnya ia sadar masanya sudah berakhir, ia lantas mengijinkan Yuuki dan Zero untuk bersama. Tapi masalahnya, saat Kaname dijadikan manusia oleh Yuuki, dia ingat kehidupannya saat jadi vampire nggak ya?. Terus buat apa juga ia hidup kalau dia sendirian lagi? Kesepian lagi, terlebih tanpa kehadiran Yuuki? poor Kaname :( (mendingan dia juga dimatiin aja). Atau, mungkin juga Kaname akhirnya hidup bareng anak-anak Yuuki yang notabene salah satunya adalah darah dagingnya?







Well, nggak ada yang tau. Karena endingnya buat beberapa orang (terutama saya) sangat nggak
jelas. Nggak dikasih tau juga siapa nama anak-anak Yuuki itu, apa nama belakang mereka?
Apakah memadukan nama Kuran, Kiryuu, dan Cross??. Who knows ya, selain pengarangnya
Matsuri Hino. Tapi komik ini tetap komik favorit saya sepanjang masa setelah Detective Conan
tentunya (ceritanya keren, beda dari yang lain, karakter2nya sangat kuat, dan romatikanya yang
bikin hati kebat-kebit :*:*). Di komik ini juga semua tokoh mempunyai sisi baik dan buruk, pokoknya manusiawi banget deh... :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar