Pages

Kamis, 13 Maret 2014

Kejutan yang Mengejutkan hingga membuat saya Terkejut


10 Naskah Terpilih Everlasting Women 

Berikut 10 nama yang terpilih dalam antologi Everlasting Women
Afifah Haryanti + Istana Baru Untuk Emak
Brita Rahaminta + Estafet Cinta Tak Berujung
Dei Ka + Stronger Than I Thought
Hanif Junaedi Ady Putra + Lembayung
Melati P Putri + PENGAKUAN
Ni Wayan Susi Paumi + Hari Inikah
Oriza Wahyu Utami +  Buku ke-101 untuk sketsa ke 30
Sandya Prakasiwi + KUNANG-KUNANG DALAM GELAS
Shofwan Najmu + Air yang Mengalir Tak Pernah Berhenti
Zuyyina Addini (Mata itu, Menjadi Sayu)
Selamat ya! 



Luar biasa sekali rasanya bisa menjadi bagian dari antologi ini. bermula dari SMS mba Jazim, selaku PJ lombanya, yang memberitahukan bahwa saya ikut terjaring menjadi satu dari sepuluh kontributor event #EverlastingWomen ini. waktu itu malem-malem, dan saya sedang dalam kondisi luar biasa pusing dan mual, dan mendapat kabar gembira itu membuat saya otomatis jingkrak2 sambil pegang kepala jambak rambut (nggak usah dibayangin ya -_-). Memang yang namanya kejutan ya selalu membuat terkejut dong. Buktinya saya ini, yang sama sekali nggak ngeh tentang teknis penjurian yang menyusutkan 871 karya yang masuk menjadi 290, lantas disusutkan lagi menjadi 33, dan pada akhirnya hanya 10 oranglah yang berhasil lolos. Dan hingga sms dari mba Jazim datang, saya luar biasa kaget. Karena bagi saya, setelah mengirimkan naskah itu, ya sudah saya lupakan, nggak pernah sekalipun melihat update-annya. Soalnya takut kecewa, hehehe...

Even ini juga bekerja sama dengan DIVA Press lho, yang sudah beberapa kali mengadakan even2 menulis, dan malangnya, setiap kali saya ikut, selalu saja nggak lolos (sudah tiga kali! Tiga kali!). Jadi untuk yang ini, saya pikir tdak akan lolos lagi. mengingat naskah novel saya juga baru saja ditolak sama mereka. tapi yang namanya gagal, pasti punya titik jenuh untuk mengganggu kita, akhirnya sya dberi kesempatan juga untuk bsa merasakan manisnya berada di dalam buku terbitannya dengan karya2 lain yang pastinya luar biasa. Meskipun hanya berbentuk antologi, saya tetap merasa sangat bersyukur, karena hal ini bisa dijadikan batu loncatan untuk menghasilkan karya yg lebih baik lagi. bukankah setiap sesuatu yang besar harus dimulai dari yang kecil dulu? Saya sih, berharap para juri nggak salah memilih saya :D dan sekali lagi saya masih nggak percaya sampai sekarang, masih tercengang tiap melihat pengumumannya (lebay dikit lah, kan biasanya lebay-nya juga banyak -_-). 

Saya nggak percaya bisa melewati lebih dari 800 naskah untuk bisa mencapai 10 besar. biasanya, untuk yang pesertanya 200an saja, saya selalu tersingkir -_- hikmah di balik ini semua? Ya itu tadi, kejutan itu selalu datang tiba-tiba dan membuat kita terkejut (nggak jelas banget). Dan kejutan yg baik patutlah untuk disyukuri. Dan satu lagi, saat satu pintu sukses tertutup di depan muka kita, jangan khawatir, ribuan pintu lainnya terbuka lebar menanti kedatangan kita. Okesip. Dan terima kasih banyak buat seluruh pihak terkait yang memberi kesempatan ini untuk saya, semoga hasil karya ini bisa bermanfaat untuk masyarakat.

Selasa, 25 Februari 2014

Rekrutmen Klub Resensor Teenlit by. DIVA Press

Kami mencari 5-7 orang yang berminat untuk menjadi resensor buku-buku teenlit terbaru kami dengan ketentuan sebagai berikut:

Proyek Menulis Novel #TheArtOfTaste by. DIVA Press

Redaksi Teen & Young Adult DIVA Press kembali membuka proyek menulis novel yang tentunya bakal lebih keren dari #NovelProfesi dan #AstralProjection. Kali ini temanya adalah #TheArtOfTaste. Secara garis besar, novel ini menghadirkan nuansa kuliner elegan seputar (pilih salah satu):

Event Menulis Kisah Inspiratif Teen & Young Adult #AKUORAPOPO by DIVA Press

Halo Guys!!
Kamu mungkin pernah mengalami yang namanya kejadian nggak mengenakkan seperti ditipu, dikhianati, atau apa saja membuat orang lain mencemaskan kondisi kamu saat itu. Tapi, kamu itu nggak selemah yang orang pikir. Kamu mampu bertahan meski harus melewati rasa sakit luar biasa. Dan kamu bisa membuktikan dengan cara kamu sendiri bahwa KAMU TIDAK APA-APA.
Nah, kami pingin ngajakin kamu nih buat ikutan event menulis bertema #AkuOraPopo. Beberapa poin yang harus dimunculkan  di sini adalah:

Rabu, 19 Februari 2014

Another Flavia Story







Pernahkah kau merasa hidupmu bagitu hampa, bahkan meskipun kau telah memiliki segalanya?

Flavia, seorang Angela berparas sempurna yang telah mengantongi gelar sarjana dari universitasnya di Kahyangan, nyatanya sedang mengalaminya. Sudah nyaris satu tahun setelah kelulusannya yang spektakuler dengan nilai terbaik, ia justru belum mendapat pekerjaan yang cocok untuknya. Begitu pun halnya dengan kehidupan asmaranya. Ares, sang Angelo keren yang merupakan kekasihnya, akhir-akhir ini jarang sekali meluangkan waktunya untuk Flavia. Belum lagi keluarganya yang jauh, dan kedua sobatnya Keyala dan Daletha yang sudah sibuk sendiri-sendiri dengan pekerjaan baru mereka. Flavia hanya bisa merenungi kesendiriannya dengan melayang-layang malas mengelilingi Kahyangan. Matanya pun tak terfokus dan menerawang, membayangkan si Angelo tengil bernama Ares membuatnya sebal sekaligus kangen. Hingga tanpa disadarinya, jidatnya sudah dengan sukses kepentok batang pohon ek yang luar biasa besarnya.

“Aduh! Ini pohon kok tau-tau nongol di sini? Siapa yang mindahin sih?”  ujar Flavia saat serombongan Angelo yang sedang lewat di sekitarnya menahan tawa memperhatikan aksinya menyundul pohon.

“Ngelamun ya, Fla?” seru salah seorang di antara mereka.

Minggu, 16 Februari 2014

SESAL


Tirai hujan di luar sana begitu menggoda untuk dilirik. Desahan angin pun senang mempermainkannya, membuat rintiknya kepayahan untuk menghujam lurus ke tanah. Aku semakin rapat mendekap dingin saat mata kakiku terantuk sesuatu yang panas. Segera kutoleh sisi lantai tempatku meringkuk memeluk kedua lutut. Ah, ternyata hanya Mocha Frappe instan yang kuseduh panas beberapa saat lalu. Namun nyatanya, hal sesederhana cangkir kopi pun menyimpan sayatan kenangan yang mengepul ringan, tak gentar melawan hembusan angin penghujan yang kejam.

Sebetulnya, memutar kembali memori tentang Mocha Frappe, yang sama-sama kita nikmati ketika pertama kali bertemu di sebuah Cafe, sama saja dengan menenggak kopi itu panas-panas dalam satu tegukan, begitu perih dan menggores kerongkongan. Saat aku harus kembali mengingat tentang asa yang pernah ada. Tentangmu. Tentang kita berdua. Dan tentang masa lalu yang telah lama berlalu.

Lantas anganku mulai mengais di antara torehan luka dan kelebatan akan sosokmu yang mengendap lama dalam relungku, untuk kemudian berhasil menyusun kembali potongan-potongan kisah yang selalu enggan kututup namun juga tak mau terus kuingat. Saat pertama kalinya masa lalu menjadi sebuah momok mematikan bagi cinta sepasang manusia yang sedang tersungkur jatuh dalam genangan cinta yang menggelora...

            “Orangtuaku akan datang besok siang. Mereka sengaja kesini untuk sekedar kunjungan silaturahmi. Tapi aku harap juga untuk menentukan nasib masa depan kita.” kala itu kau berkata dengan antusias, menularkannya juga padaku yang segera gugup lantaran terlalu gembira.

            “Kamu serius? orangtuamu jauh-jauh datang dari Jakarta hanya untuk menemuiku?” tanyaku kegirangan. Maklumlah, selama setengah tahun bersama, belum pernah aku bertemu langsung dengan kedua orangtuamu.

            Kau merangkulku dengan gemas. “Ya. Sudah saatnya orang-orang spesial dalam hidupku akan aku pertemukan. Hal yang wajar memang, tapi sangat berarti sekali untukku.” Dan saat itu kita sama-sama tersenyum, mengulum sebuah mimpi yang akan segera diwujudkan.

Rabu, 05 Februari 2014

Me and My Sketch Book



Saya memang senang menggambar.  Entah itu coretan tentang keindahan bunga-bungaan, benda2 mati, sampai makhluk hidup seperti wajah manusia. Hobi ini saya temukan sejak mulai menginjak kelas dua SMP. Saat pelajaran seni rupa dari guru favorit saya yang bernama Pak Yus (entah siapa nama lengkapnya. Saya lupa -_- semoga aja bukan Jayus apalagi Gayus ya :D). Nah, saat itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah gambar-menggambar di hidup saya, karya saya dapet nilai delapan puluh (sepertinya saya yang tertinggi deh :/). So pasti saya girang luar biasa (meskipun di TK saya sering memenangi lomba mewarnai, tapi bisa menciptakan gambar dengan nilai yang bagus adalah hal baru untuk saya). 

Dan sejak saat itulah saya bersemangat sekali menggambar apapun yang menarik minat saya. Dari situ juga saya sering mendapat nilai yang memuaskan.  Tapi sayang, setelah saya lulus SMP dan masuk ke sekolah kejuruan,saya makin jarang melakukan hobi saya lagi. Terlebih karena di SMK saya nggak ada pelajaran seni -_-. Jadilah hobi saya itu terbengkalai, dan tidak pernah ditindak lanjuti dengan serius. Walaupun karya saya cenderung pas-pasan seperti muka saya -_- , tapi saya yakin kok bila diasah dengan benar, pasti saya nggak kalah sama om Leonardo Da Vinci, wwkwkwkwkwk gak kalah jadul dan kuno maksudnya :P

Nah,